Nasehat Ilahi

Halaman

Nikah Itu ibadah

Nikah didalam Islam memiliki banyak maksud dan tujuan yang sangat mendasar, diantaranya adalah :

1. Nikah sbg sarana untuk melampiaskan kebutuhan biologis, karena Allah pencipta manusia tentu Maha Tahu akan kebutuhan hamba-Nya. Manusia diberi nafsu, maka Allahpun memberikan koridor untuk mengalirkan nafsu tersebut pada tempat yang sebenarnya, nafsu makan tentu harus dipenuhi hasratnya, tapi ada aturan dan ketentuannya, seperti makan yang halalan thoyyiban, tidak berlebihan, dlsb. begitupun dengan nafsu biologis ini, yang memang built in Allah setting dlm diri manusia. untuk itu Allah sediakan sebuah lembaga yang suci dan sakral yang bernama NIKAH, ingat kata kata dalam film monumental ayat ayat cinta ketika Noura menulis surat untuik pujaan hatinya Fakhri “ aku ingin menjadi yang halal bagimu untuk kau cumbu... ” hhh maa syaaallah, itu artinya apa “ nikahi aku mas ” tapi ingat, melampiaskan hasrat biologis bukan tujuan utama dari pernikahan, sebab kalau Cuma itu, maka akan banyak orang yang akan dengan mudahnya menikah dengan alasan tersebut.


2. Nikah adalah cara untuk mengembanmg biakkan keturunan

تَزَوَّجُوْا الْوَلُوْدَ الْوَدُوْدَ اِنِِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ اْلاُمَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Nikahilah olehmu wanita yang subur dan mencintai, sesungguhnya aku berbangga sekali dengan banyaknya ummatku dihari qiyamat nanti " (HR.Muslim)

Namun inipun bukan tujuan PALING INTI dari sebuah pernikahan, karena kalau ini yang jadi tujuan utamanya lalu bagaimana dengan pasangan yang belum dan tidak dikarunia keturunan?

3. Nikah adalah ibadah. Inilah tujuan pernikahan yang paling hakiki. Nabi bersabda :

اِذَا تَزَوَّجَ الْعَبْدُ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ نِصْفَ دِيْنِهِ فَلْيَتَّقِ اللهَ فِى النِصْفِ الْبَاقِي

" Apabila seorang hamba telah menikah maka ia berarti telah menyempurnakan separuh agamanya, maka bertaqwalah kepada Allah untuk mendapat separuh yang tersisa "

Bayangkan, tidak tanggung tanggung, dengan menikah maka kita sudah meraih separuh nilai keagamaan kita, dengan kata lain, ibarat sebuah gelas, jika ada orang sudah sholat, sudah puasa, berzakat dan berhaji tapi belum nikah, berarti dia baru dapat separuh dari nilai agamanya ( belum sempurna ),

ada sebuah dialog ringan seorang sahabat yg bertanya kepada Rasulnya, “ya Rasul, kalau saya berhubungan dengan wanita yang bukan istri saya ? “ Nabi menjawab “ dosa besaar “, “ kalau dengan istri saya ? “ Nabi melanjutkan “ dan pada setiap kehormatan isteri terdapat pahala bershodaqoh “

kalau ini yang jadi landasan, subhaanallah saya yakin banyak rumah tangga yang akan hidup bahagia. Yang jadi persoalan sekarang adalah, karena nikah itu ibadah, dan ibadah itu hanya akan diterima disisi Allah jika dilandasi dengan ilmunya, dengan bahasa lain, kalau pernikahan itu mau menjadi ibadah yang diterima, dan juga mampu mengantarkan seseorang ke gerbang bahagia dan sakinah maka harus tahu ilmunya terlebih dahulu, apa itu ilmunya ? mari kita lihat … dalam ayat yang sering dibaca oleh qori dlm acara aqad nikah, disitu disebutkan bahwa kalau rumah tangga mau sakinah mau landasannya ada 3 :

1. Mawaddah, artinya cinta, cinta memang harus ada dalam sebuah pernikahan, mawaddah identik dengan kecintaan dan rasa suka pada fisic dan outer beauty, ini mungkin yang dikatakan dalam sebuah syi'ír :

عَيْنُ الرِضَي عَنْ كُلِّ عَيْبٍ كَلِيْلَةٌ # كَمَا اَنَّّ عَيْنَ السُخْطِ تُبْدِي الْمَسَاوِيَ
Mata yang terbungkus cinta tak pernah memandang hina kekasihnya
Seperti halnya mata yang diselimuti benci selalu melihat yang ia tidak sukai


keindahan fisik akan segera berubah seiring perjalanan waktu, berputarnya masa, lambat laun mawaddah mungkin saja segera sirna saat pasangan hidupnya dimakan usia, karena itu harus ada MODAL yang kedua yaitu :

2. Rahmah, adalah kasih sayang yang muncul karena ketidak berdayaan seseorang, jadi boleh dikatakan rahmah itu adalah rasa kasihan terhadap pasangan hidup. Coba tanya kepada pengantin lama, apa yang menjadi perekat teli temali hubungan rumah tangga mereka ? rata rata jawabannya adalah “ kalau dulu sih karna cantiknya, tapi sekarang, saya kasihan melihat perjuangan dan pengorbanan istri selama ini “ istri sudah merupakan bagian hidup yang tak terpisahkan. Dan harus diingat, itu jika pasangannya berakhlaq mulia, jadi kalau mawaddah identik dengan kecintaan terhadap fisik, maka rahmah identik dengan inner beauty, kecantikan budi, keindahan pekerti.

Bangunan rumah tangga akan semakin kokoh jika ditambah dengan modal yang ketiga yaitu amanah,,,

3. Amanah, nikah itu amanah sebagaimana yang Nabi sabdakan :

اَخَذْتُمُوْهُنَّ بِاَمَانَةِ اللهِ

Kalian ( laki laki ) telah mengambil istri istri kalian dengan
sebuah amanah besar dari Allah

Maa syaa-allah, ketahuilah wahai saudaraku, saat aqad nikah yang menjadi saksi pernikahan bukan Cuma yang menanda tangani di surat nikah, bukan Cuma bapak penghulu, tetamu, sanak famili dan handai taulan yang menyaksikan, tapi lebih dari itu, malaikat dan Allah secara langsung ikut menyaksikan penyerahan amanah besar ini, karena itu jaga baik baik amanah Allah tersebut, sebab tanggung jawabnya teramat besar disisi Allah jika kita menyianyiakan amanah.

ingat pesan Nabi, kalau ingin hidup rumah tangga bahagia, hiasi dan terangi rumah kalian dengan shalat dan bacaan al quran, mafhum mukholafahnya, tidak pernah bahagia, tidak akan pernah sakinah rumah tangga yang bergelimang harta tapi penghuninya berisikan orang orang yang suka mempermainkan shalat. Lalu budayakan pergaulan yang baik, saling mengisi dan menyadari kekurangan yang dimiliki pasangan kita, ingat pasangan kita bukan malaikat, dia manusia biasa yang bisa salah, bisa lupa dan bisa saja keliru. Ketahuilah ! Nikah itu pintu rizqi dan keberkahan, tapi jika kita tahu kunci pembuka keberkahan itu, apakah kunci pintu rizki dan keberkahan itu ? ibu dan Ayah… carilah barokah pada keduanya, dulu sebelum nikah mamah ayah kita Cuma satu, sekarang sesudah menikah ibu ayah kita jadi dua, ingat ridho Allah bergantung ridho orang tua, dan murka Allah terletak pada marahnya orang tua, tidak akan pernah bahagia seorang hamba, malang melintang diatas dunia, sepintar apapun dia, sehebat apapun dirinya, sebanyak apapun harta kekayaannya, jika dia durhaka kepada orang tua.

Hikmah dan manfa'at lain dari nikah adalah nikah membawa berkah sebagimana Allah menjanjikan itu dalam firman-Nya :

" dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui". (QS. Annuur : 32)

- Nikah menjadi benteng dari zinah.... semoga manfa'at...

Wallohu a'lam...
Insan Kamil